Rugikan Korban 1,2 Milyar, Terdakwa Mafia Tanah Husor Tamba Dituntut 5 Tahun Penjara

BUNGO, delikjambi.com – Pengadilan Negeri Muara Bungo menggelar sidang lanjutan mafia tanah dengan perkara pemalsuan surat sertifikat, dengan terdakwa Husor Tamba, Senin (15/07/2024).

Sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Bayu Agung Kurniawan, S.H didampingi dua Hakim anggota Roberto Sianturi, S.H dan Hanif Ibrahim Mumtaz, S.H, beragenda pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yan Aldi Ayyubie, S.H dalam amar tuntutannya mengatakan, terdakwa Husor Tamba anak dari Jawakin Tamba terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, sebagaimana dakwaan primair bahwa perbuatan terdakwa melanggar pasal 263 ayat 1 KUHPidana junto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

“Selanjutnya, sebagaimana dakwaan subsidair, perbuatan terdakwa tersebut diancam pidana sebagaimana diatir dalam pasal 263 ayat 2 KUHPidana Junto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana,” ujar Yan Aldi Ayyubie, S.H JPU saat membacakan amar tuntutannya, Senin (15/07/2024).

Dikatakan JPU, Bahwa akibat perbuatan terdakwa Husor Tamba alias Tamba bersama dengan saksi Zulkifli, saksi Riski Yolanda Rusfa, saksi Irvan Daules Als Irfan, saksi korban Adnan Suhamdy mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp.1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah). Serta, hal yang memeberatkan lainnya, perbuatan terdakwa telah menghambat program pemerintah terkait pemberantasan mafia tanah.

“Menyatakan terdakwa Husor Tamba terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pemalsuan surat, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 263 ayat (1) KUHPidana. Selanjutnya menuntut terdakwa dengan pidana 5 tahun penjara dan biaya perkara dibebankan oleh terdakwa,” Tuntut JPU.

Selanjutnya, JPU menyatakan barang bukti akan dikembalikan kepada penyidik, guna kepntingan penyidik dalam untuk 3 tersangka lainnya, yakni Zulkifli, Risky Yolanda, dan Irvan Daules, dalam penuntutan terpisah.

Sidang akan kembali dilanjutkan, Kamis (18/07/2024) dengan agenda pledoi atau pembelaan dari terdakwa.

*Adhe