Aneh! Pelaku PETI Sampaikan Klarifikasi Didepan Polisi Tanpa Ada Tindakan

*Ferdian: Kapolres Bungo Tak Serius Memberantas PETI

BUNGO, delikjambi.com — Pasca konferensi Pers yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Bungo, terkait pengamanam alat berat jenis excavator yang digunakan untuk melakukan aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Batu Kerbau pada, Kamis (25/04/2024), timbul beberapa pertanyaan dan kejanggalan yang terjadi.

Kuat dugaan pengamanan alat berat excavator berikut satu orang operator yang melakukan aktivitas PETI hanyalah formalitas belaka, pasalnya berdasarkan informasi yang diperoleh dilapangan terdapat belasan excavator PETI yang bekerja, bahkan saat Polres Bungo melakukan konferensi pers PETI di Dusun Batu Kerbau masih beraktivitas seperti biasa.

Tak hanya itu, kejanggalan juga terlihat disaat usai pers rilis, dengan santainya Fahmi yang sebelumnya mengaku sebagai pemilik excavator PETI di Batu Kerbau, didampingi Kasat Intel Polres Bungo AKP Tarjono menghampiri awak media dan menyampaikan klarifikasi, jika pernyataan rekaman suara dirinya sendiri yang mengatakan oknum Polsek Pelepat meminta jatah 2 ribu kepada pelaku PETI tidak benar.

Menanggapi hal tersebut, Ferdian ketua Persatuan Wartawan Bungo (PWB) mengatakan, bahwa Polres Bungo tak serius melakukan pemberantasan PETI diwilayah Kabupaten Bungo. Kuat dugaan pengamanan alat berat jenis excavator yang digunakan untuk aktifitas PETI hanyalah formalitas untuk menunjukan kinerja dalam memberantas PETI.

“Jelas kok informasi dilapangan, ada belasan alat berat jenis excavator yang melakukan aktivitas PETI di Batu Kerbau, namun kenapa hanya 1 alat dan 1 orang operator yang diamankan, itupun pengamanan dilakukan sudah satu bulan lebih lamanya baru dirilis ke media,” ungkap Ferdian Putra, ketua Persatuan Wartawan Bungo, Jumat (26/04/2024).

Diungkapkan Ferdian, ketidak seriusan Kapolres Bungo dalam memberantas PETI juga terlihat dari kian maraknya aktivitas PETI di Kabupaten Bungo, bukan hanya disatu titik lokasi.

“Bukannya berkurang, mala betambah yang ada, bukan hanya di Dusun Batu Kerbau, PETI kian menjamur di wilayah Bandara Bungo, bahkan saat ini di Dusun Sungai Telang Kecamatan Bathin III Ulu aktifitas PETI juga mulai marak,” ujarnya.

Kian menjamurnya aktifitas PETI di Kabupaten Bungo Lanjut Ferdian, ini membuat kuatnya dugaan keterlibatan oknum-oknum sehingga pelaku-pelaku PETI merasa terbekengi, dan merasa aman dalam manjalankan aktifitas yang sudah jelas merusak lingkungan serta berdampak buruk ke masyarakat.

“Kalau memang serius memberantas, sahrusnya dari awal menjabat sudah selesai tidak sampai berlarut-larut seperti ini. Anehnya lagi, Fahmi yang sebelumnya mengaku sebagai pemilik salah satu excavator PETI dengan santainya hadir dan seakan menjadi pahlawan untuk melakukan klarifikasi didepan awak media dan didampingi polisi, bukannya ditangkap!!,” serunya.

Lebih lanjut Ferdian masih menyimpan harapan kepada Kapolres Bungo dan Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya, untuk serius menyelesaikan PR yang terus berkelanjutan dan tidak mengenal usai tersebut.

“Sudah jelas kok aktivitas PETI itu sudah mangkangkangi Undang-Undang, dan itu tugas wajib APH untuk menindak tegas. Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap Polres Bungo khususnya benar-benar hilang, dan mengambil tindakan sendiri yang tentunya tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kericuhan,” pungkasnya.

**Adhe