BUNGO – Pengurus Daerah Muhammadiyyah (PDM) Bungo melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid At-Tanwir Muhammadiyyah di Dusun Lembah Kuamang, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Rabu (15/09/2021).
Peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bungo Safrudin Dwi Apriyanto, Ketua PWM Jambi, Ketua PDM Bungo, Camat Pelepat Ilir dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyyah (PWM) Jambi, Suhaimin Chan mengungkapkan rasa bangga terhadap kinerja Pengurus Muhammadiyyah di Kabupaten Bungo yang terus membesarkan amal usaha organisasi hingga ke tingkat kecamatan.
Selain itu, kebanggaan diungkapkannya juga kepada masyarakat sekitar pembangunan masjid juga terlihat antusias membantu peran Muhammadiyyah dalam meningkat pembangunan di daerah tersebut.
“Dahulu Muhammadiyyah dianggap merupakan ajaran sesat ataupun agama baru. Sekarang masyarakat sudah sadar dan mengetahui bahwa Muhammadiyyah hanyalah organisasi islam,” ujarnya.
“Karena itu masyarakat antusias ikut serta mengembang spirit perjuangan Muhammadiyyah demi kemajuan bangsa. Seperti pembangunan Masjid At-Tanwir ini,” ujar Buya, sapaan akrab Suhaimin Chan.
Ia berharap pembangunan Masjid tersebut merupakan gebrakan baru untuk meningkatkan semangat masyarakat dalam bermuhammadiyyah di Kecamatan Pelepat Ilir.
Sementara itu, Wakil Bupati Bungo, Safrudin Dwi Aprianto memberikan apresiasi atas berdirinya masjid baru di Kecamatan Oelepat Ilir oleh Muhammadiyyah.
Ia menyebut hingga sampai saat ini, Pengurus Muhammadiyyah Bungo terus menunjukkan kerja nyata dalam membantu pembangunan dan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) daerah di bidang pendidikan, bidang sosial, hingga bidang keagamaan.
“Tidak hanya menorehkan Kampus STKIP Muhammadiyah Bungo menjadi kampus terbaik ke-2 dalam lingkup Dikti X. kali ini, saya sangat mengapresiasi atas pembangunan masjid At-Tanwir ini,” tutur Wabup Bungo.
Dia berharap Masjid At-Tanwir Muhammadiyah setelah berdiri nantinya menjadi tempat dalam melakukan kegiatan-kegiatan positif. Seperti Majelis Taklim, central penghafal Al-Qur’an serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
“Apalagi pembangunan masjid ini terletak di desa saya. Saya berharap masjid ini tidak hanya difungsikan untuk sholat saja,” tutup Apri.
