Kisruh Internal RSUD Tak Terselesaikan, Bupati Terkesan Lempar Batu Sembunyi Tangan

KualaTungkal, delikjambi.com – Pada berita sebelumnya, Paviliun Hemodialisa bakal ditinggal oleh dokter penanggung jawabnya dokter Septiyanti. Sp.PD.Finasim. Pengunduran dokter Septi bukan tanpa alasan. Kuat dugaan akar permasalahannya berawal dari dimutasinya sepihak dokter Septi oleh bupati, ke RSUD Surya Khairuddin Merlung. Kuat dugaan yang pemicunya saat itu adalah masalah buruknya manajemen RSUD itu sendiri. Serta keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) Alam Sukisman yang dinilai dan diduga kuat terlalu berlebihan dan terlalu campur tangan.

Setelah ditelusuri oleh rekan media, kuat dugaan Dewas ini tidak memiliki spesifikasi khusus. Baik itu latar belakang pendidikan, jurusan pendidikan  serta pengalaman di bidang kesehatan. Lebih parah lagi faktor usia sang dewa pun ternyata telah melewati ketentuan yang ada. Bahkan rgulasi seorang dewas inipun telah diatur dalam Permendagri nomor 79 tahun 2018. Tentang  Badan Layanan Umum Daerah  (BLUD). Namun faktanya, Dewas RSUD Daud Arif, Alam Sukisman masih bertahan dan dipertahankan.

Ironinya lagi, persyaratan yang diminta oleh dokter Septi untuk segera menggantikan sang Dewas terkesan tak digubris Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat. Padahal permasalahan ini juga telah dimediasi oleh Komisi II DPRD Tanjab Barat. Sehingga kuat dugaan Alam Sukisman memiliki kekuatan yang lebih dahsyat dari pada Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat.

Tak pelak hal ini menjadi buah bibir di masyarakat, ada apa dengan Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat?  Kuat dugaan terkesan memilih mempertahankan Alam Sukisman. Nota Bene bukanlah orang yang profesional di bidangnya. Sementara dokter Septi seorang dokter yang profesional di bidang malah terkesan diabaikan begitu saja. Harus bolak balik mengalami mutasi sepihak.

Apakah ada dugaan karena kekuasaan dan kekuatan Alam Sukisman telah mengalahkan seorang bupati? Tentunya hanya masyarakatlah yang dapat menilai itu semua. Lantaran kebijakan ataupun keputusan Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat terkesan blunder. Padahal jelas yang namanya pelayanan umum seperti di rumah sakit sangatlah vital, karena menyangkut soal kesehatan dan keselamatan jiwa pasien. Namun faktanya Alam Sukisman masih duduk nyaman diposisnya. Sementara dokter Septi dalam waktu dekat segera mengundurkan diri.

Belum lama ini Sahala Simatupang, Dirut RSUD Daud Arif Kuala Tungkal saat dihubungi via telepon selulernya. Mengaku belum bisa menjawab permasalahan ini. Terlebih saat ini kuat dugaan beredarnya rumor yang menyebut ada dua matahari di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal. Alias ada dualisme pengaturan atau kepemimpinan.

Imbasnya rasa ketidak nyamanan dalam bekerja bisa dirasakan oleh petugas medis maupun kesehatan lainnya di RSUD Daud Arif. “Nanti akan kita pelajari soal regulasi dewas ini. Akan saya pelajari dulu lebih lanjut,”pungkas Sahala singkat. (tim)