BUNGO, delikjambi.com – Lagi, ulah pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Muara Bungo kembali merugikan nasabahnya. Kali ini, pihak Bank BRI unit Lingga Kuamang memotong saldo milik nasabah Kusriadi sebesar Rp. 10.000.000 secara sepihak.
Kuspriadi mengatakan, pada Kamis (27/6) ia menyetor uang sebanyak Rp 100 juta pada unit Lingga Kuamang. Setelah uang dihitung cukup oleh teler, Kuspriadi pulang kerumah untuk melanjutkan aktifitas.
“Tidak lama sampai dirumah, utusan BRI datang menemui saya. Dia bilang uang yang saya stor kurang sebanyak Rp 200 ribu. Lalu saya kembali ke bank, sampai disama malah pihak bank bilang kurangnya Rp 500 ribu ,” ucap Kuspriadi, kemarin.
Karena tidak mau ribut, akhirnya Kuspriadi terpaksa memberikan uang Rp 500 ribu untuk mencukupi kekurangan tersebut. Setelah itu, Kuspriadi kembali pulang kerumah dengan perasaan kesal.
“Sampai dirumah pihak bank kembali datang. Kedatangan yang kedua kali ini malah bilang uang yang saya setor kurang Rp 10 juta. Untuk ini saya tidak terima lagi, tapi pihak bank memotong saldo saya secara sepihak ,” jelas Kuspriadi.
Dikatakannya, kepala BRI unit Lingga Kuamang tersebut juga menghinanya dan mengaku tidak takut jika Kuspriadi membawa persoalan ini kemana saja.
“Dia bilang kami cuma petani tidak biasa menghitung uang banyak. Padahal uang tersebut cukup berkali dihitung dirumah. Kenapa saat sudah pulang baru bilang kurang ,” katanya.
Karena merasa tidak terima, lalu pada Jumat (28/6) Kuspriadi datang meminta pertanggungjawaban pihak bank bersama keluarganya. Akhirnya pihak bank mengaku bersalah.
“Yang Rp 10 juta akhirnya dikembalikan. Tapi yang Rp 500 ribunya tidak mau. Saya minta pihak bank bertanggung jawab. Saya juga berharap pihak kepolisian mengusut kasu ini, siapa tahu ini memang disengaja ,” tutupnya.
Terpisah kepala BRI unit Lingga Kuamang Meri mengakui adanya kejadian ini. Ia mengaku ini hanya kelalaian keryawannya saat menghitung uang yang disetorkan oleh nasabah.
“Kami bertanggung jawab, ini memang kelalaian karyawan. Kemarin sebelum uangnya dihitung bukunya sudah dicetak duluan. Tapi biarlah, ini memang kelalaian kami ,” ucapnya saat dikonfirmasi. (Red)