KualaTungkal, delikjambi.com – Pihak Dinas Kesehatan Tanjab Barat sepertinya alergi dengan kehadiran wartawan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Hal ini terlihat dari undangan untuk menggelar konferensi pers di Aula Pertemuan Kantor Dinas Kesehatan dibatalkan secara sepihak tanpa ada keterangan ataupun penjelasan.
Padahal undangan sebelumnya disampaikan melalui pesan singkat whatsapp. Berisi pemberitahuan konferensi pers yang akan digelar pada Rabu (25/9/2019), pukul 10.00 WIB.
Menunggu selama hampir dua jam di ruang konferensi pers tak satupun pihak dinas kesehatan yang menampakkan batang hidungnya. Kesal lama menunggu, tanpa kejelasan puluhan awak media memutuskan meninggalkan ruang pertemuan.
Rita salah satu wartawan yang mendapat undangan jumpa pers mengaku kecewa dan merasa dilecehkan oleh pihak dinas kesehatan.
“Kami datang karena diundang, nunggu dari pagi hingga siang tapi tidak ada respon sedikitpun dari pihak dinkes,” ujarnya kesal.
“Jika benar ada pembatalan dikarenakan sesuatu hal seharusnya pihak Dinkes temui rekanan media yang sudah terlanjur berkumpul, bukan malah menghilang dan terkesan menghindar,” sambungnya.
Pihaknya meminta dinas kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat segera menjelaskan soal pembatalan jumpa pers terkait dampak kabut asap selama 3 pekan terahir di Tanjab Barat.
Senada, salah satu jurnalis senior di Tanjabbar, Agus Silalahi mengatakan pihak Dinkes tidak menjalankan profesionalisme kerja yang mencerminkan sikap sebagai corong pemerintah.
Padahal, menurutnya pada agenda jumpa pers kali ini bakal diulas mengenai lanjutan penanganan kesehatan masyarakat usai terdampak kabut asap.
“Intinya Kita merasa kecewa. Mereka (Dinkes Tanjab Barat, red) menganggap sepele persoalan ini. Meski kabut asap sudah terurai. Tetapi kita ingin tahu lanjutan dan sikap dari Dinkes tentang penanganan korban terdampak asap,” kata Agus.
“Kita diundang. Tetapi tidak ada sambutan atau informasi penjelasan pembatalan jumpa pers,” tandasnya.
Reporter: Reza