PLN UP3 Muara Bungo Resmikan Program TJSL Electrifiying Agroculture Tanaman Padi di Sungai Penuh

SUNGAI PENUH, delikjambi.com — PT. PLN (Persero) UIW S2JB UP3 Muara Bungo meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Electrifiying Agroculture Tanaman Padi Kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Permata Kota Sungai Penuh, Senin (05/12/2022).

Manager PLN UP3 Muara Bungo Mahadhir mengungkapkan Melalui program Electrifying Agriculture (EA), PLN membawa sektor pertanian nasional menjadi lebih maju dan modern melalui pemberdayaan ekonomi komunitas. Didukung listrik PLN, para petani Indonesia berinovasi dan memanfaatkan teknologi guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional hingga 60 persen.

“Program TJSL ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya petani tanaman padi yang tergabung dalam gabungan kelompok tani permata kota sungai penuh, besar harapan kami program ini akan berjalan dan menjadi percontohan oleh kelompok tani di daerah lain untuk beralih dari mesin diesel ke dinamo yang menggunakan listrik sebagai energi penggerak,” Ungkap Mahadhir.

Lebih lanjut Mahadir mengatakan, Sesuai dengan konsep EA, Gapoktan Permata Sungai Penuh diajak untuk merubah gaya hidupnya untuk lebih berorientasi ke depan. Sehingga sektor pertanian, peternakan dan perikanan akan lebih maju, ekonomis dan lebih ramah lingkungan.

“Bantuan TJSL ini sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap upaya pemeliharaan lingkungan di sekitar pemukiman masyarakat, sekaligus bisa memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi khususnya Gapoktan Permata Sungai Penuh,” kata Mahadir.

“Buat kami, selain membantu melistriki masyarakat, jika kita mampu mengangkat ekonomi masyarakat pasti akan sangat bermanfaat bagi PLN. Maka dari itu kami memastikan seluruh konsentrasi TJSL PLN harus bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Permata Hukum Yamin, menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari PLN yang telah memberikan bantuan TJSL kepada kelompok tani permata di kota sungai penuh.

“Setau kami, ini menjadi yang pertama di provinsi jambi yang mana belum ada kelompok tani yang menggunakan listrik sebagai energi penggerak semoga program ini juga membawa manfaat untuk petani dan masyarakat,” harapnya.

*Adhe