KUALA TUNGKAL, DELIKJAMBI – Dilanda kemarau berkepanjangan, masyarakat Tanjub Jabung Barat hingga saat ini mengalami kesulitan akan kebutuhan air bersih. Baik sekedar untuk kebutuhan MCK hingga untuk keperluan makan dan minum.
Tak pelak, masyarakat akhirnya kembali menyuarakan dan menagih janji politik pak Safrial saat pencalonan bupati. Khusus soal krisis air bersih yang terkesan tak berkesudahan dalam pencapaian solusinya.
Mengingat dana yang telah digelontorkan sudah lebih dari setengah trilyun rupiah. Terlebih pada tahun 2018 lalu dijanjikan air bersih sudah siap mengalir hingga ke Kuala Tungkal.
Imbasnya, Dinas PUPR tanjabbar, diduga dgedang -gedangkan sebagai biang keroknya. Lantatan belum maksimalnya progres pelakasanaan jaringan maupun pendistribusian air bersih. Sehingga janji politik Safrial tak kunjung terealisasi dengam sempurna.
Tak ingin pihaknya dituding sebagai biang kerok kegagalan penyelesaian air bersih. Kepala Dinas PUPR Tanjanbbar Ir Andi Achmad Nuzul angkat bicara. Beberapa waktu lalu dirinya menjelaskan, dirinya tetap memonitor sejauh mana progres air bersih ini berjalan dan sudah sampai di mana.
Dirinya mengaku telah menerima laporan dari petugas di lapangan, bahwa air dari Tebing Tinggi sudah mengalir ke Bram Itam. Meski belum jernih, artinya sambungan pipa telah terkoneksi.
“Air sudah sampai ke Parit Panting,” kata Andi Achmad Nuzul belum lama ini.
Andi Nuzul juga memperlihatkan sejumlah video mengalirnya air ke Parit Panting dengan durasi beberapa menit. Meski air tampak keruh, Andi meyakini bahwa perlu waktu untuk pembersihan pipa sampai siap disalurkan ke pelanggan.
Andi Nuzul meminta kepada PDAM untuk bersama – sama mengoperasikan sistem penyaluran air dari beberapa reservoar, mulai dari Tebing Tinggi hingga ke Bram Itam.
“Ya harus bersama-sama, inikan masih Dinas PU yang handle seperti di Tebing Tinggi. Untuk lebih jelasnya, pak Safrun bisa menjelaskan langsung perkembangan di lapangan. “pungkasnya.
Safrun Kabid Cipta Karya DPUPR, saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan secepatnya. Apakah air bersih ini bisa dialirkan dalam waktu dekat atau berapa lama lagi waktunya.
“Sekarang ini kita masih fokus dalam pekerjaan pembersihan pipa. Kalau ditanya kapan waktunya bisa selesai, saya tidak berani memastikannya,”tegasnya (16/08).
Dirinya mengaku, pembersihan jaringan pipa ini memakan waktu yang tidak bisa dipastikan atau ditentukan. Selain keterbatasan tenaga tehknis, kegiatan lainnya tetap harus berjalan.
“Kami juga memiliki keterbatasan, yang jelas kita akan berusaha semaksimal mungkin. Tentunya lebih cepat, lebih bagus,”jelasnya.
Saat disinggung apakah hingga akhir tahun ini bisa tereaslisasi, lagi-lagi dirinya belum berani memastikannya.
“Kita belum bisa memastikan. Kalaupun nantinya pipa itu sudah kita bersihkan semua. Kita juga belum tahu, apakah air itu sudah benar-benar layak untuk dikonsumsi langsung. Tentunya nanti pihak PDAM yang tahu persis. Apakah dengan memasaknya, air itu sudah bisa dikonsumsi atau tidak. Karena kewenangan kita mendistribusikan air atau jaringan ini dari Tebing ke Parit Panting, itu saja,” Pungkasnya.
(REZA)