Amaris Hotel Muara Bungo, tempat penginapan pilihan utama di kota Muara Bungo, dengan konsep” New Normal”, hotel ini hadir menjadi tempat persinggahan terbaik untuk para pemudik yang singgah ke Kabupaten Bungo, yang tentunya dilengkapi dengan standar prosedur protokol kesehatan.
Salman Marak Uma, Manager Amaris Hotel menjelaskan adapun prosedur protokol kesehatan yang dilakukan yakni pada saat memasuki area hotel, tamu diwajibkan menggunakan masker, dan di pintu masuk lobby tamu mencuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh serta penyemprotan disinfektan pada alas kaki dan barang bawaan tamu.
“Semua kita terapkan mengikuti protokol kesehatan guna menjaga kenyamanan dan kesehatan kita bersama”, kata Salman.
Salman mengungkapkan, Hotel ini merupakan bagian dari Santika Indonesia Hotel & Resort, salah satu group terbesar yang juga menaungi Hotel Santika dan Santika Premire, Hotel Amaris hadir dengan konsep yang berbeda yaitu : smart, minimalis dan modern”, ungkap Salman.
Dirinya mngatakan selain memberikan kenyamanan dalam penginapan, saat ini kami juga sudah mulai menerima berbagai event mulai dari Meeting, Birthday, Arisan dan Sosial event lainnya dengan harga yang terjangkau tentu dengan konsep “New Normal”,sehingga kapasitas ruangan mengikuti protokol kesehatan dengan menerapkan sosial distanching.
“Bukan hanya itu, Amaris Hotel Muara Bungo juga tempat yang cocok untuk kawula muda yang ingin menjadikan pernikahannya menjadi lebih istimewa dari yang biasanya”, kata Salman.
Amaris Hotel Muara Bungo memberikan promo “WEDDINGPACKAGE” dengan konsep “New Normal” dimulai dari Rp. 40.000.000 untuk 500 orang, sudah termasuk hidangan prasmanannya serta tambahan bonus 1 kamar Smart Room untuk kamar pengantin dan free, photo prewedding di lingkungan hotel untuk pasangan pengantin.
Untuk tambahan per orangan jangan khawatir hanya dengan Rp80.000/orang harga ini fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan budget calon pengantin.
“Untuk itu tunggu apalagi, mari rayakan moment spesialmu bersama kami Amaris Hotel Muara Bungo wujudkan mimpi menjadi Nyata”, tutup Salma Marak Uma. (*)